1. Awalnya, kenalkan bubur tepung beras lebih dulu, karena
kadar alerginya lebih rendah dibandingkan dengan biskuit atau bubur
susu. Biskuit mengandung gluten dan susu mengandung protein, yang
keduanya potensial menyebabkan alergi. Ibu bisa membuat bubur susu
sendiri, misalnya, tepung beras dicampur dengan susu kacang kedelai.
2. Berikan satu per satu menurut jenis atau rasanya. Sediakan waktu
seminggu untuk setiap rasa. Misal, setelah tepung beras terbukti aman,
kita boleh mengenalkan bubur susu beras merah, minggu depan bubur susu
kacang hijau, selanjutnya biskuit, begitu seterusnya sampai semua rasa
dan bahan diperkenalkan. Begitu pun dalam mengenalkan sari buah, satu
per satu, jangan langsung dicampur dengan sari buah lain. Catatlah
makanan apa yang menimbulkan alergi untuk tidak diberikan lagi di waktu
yang akan datang. Bila bayi ternyata bebas dari alergi, pintar-pintarlah
membuat variasi makanan.
3. Begitu pun pada awal pemberian tim saring, selama 2 minggu berikan
dengan lauk sayuran saja (1 jenis) yang berganti-ganti. Bila tak
tampak gejala alergi karena sayuran, berikutnya campurkan dengan lauk
hewani dari jenis mamalia. Hindari lauk hewani dari jenis bukan mamalia
(seperti udang, kepiting, ikan, ayam, telur) karena berpeluang lebih
besar memicu timbulnya alergi.
4. Perhatikan reaksinya setiap kali bayi usai mengonsumsi satu jenis
makanan. Bila ada alergi akan ketahuan bahan makanan apa saja yang jadi
penyebab atau alergennya. Pemberian satu per satu memungkinkan kita
untuk tidak terus memberikan bahan makanan yang menjadi sumber alerginya
dan mengganti dengan bahan makanan lain yang tidak menimbulkan alergi.
5. Jika semua bahan tadi tidak menimbulkan reaksi alergi, menjelang
usia 12 bulan, makanan bayi boleh dicampur dengan lauk hewani dari jenis
bukan mamalia. Khusus telur, awalnya, berikan putihnya dulu, karena
biasanya kuning telur lebih sering memicu alergi. Pemberiannya bisa
secara terpisah atau dicampur ke dalam nasi timnya. Selain itu,
tambahkan pula sumber protein nabati seperti tempe atau tahu yang
dihaluskan.
Sumber :http://www.tabloid-nakita.com/read/490/mpasi-untuk-bayi-alergi
0 comments:
Post a Comment