Friday, July 5, 2013

Tanda bayi siap untuk memulai MPASI

Tanda utama bayi siap MPASI adalah usia 6 bulan. Selain factor umur, ada juga beberapa tanda atau gejala yang bisa dijadikan indikator bagi ibu bahwa bayinya sudah siap dengan makanan padatnya yang pertama. Tanda ini bisa dilihat dari gejala yang ditunjukan oleh si bayi. Apa saja, berikut tanda-tanda tubuh bahwa bayi siap makan:

  • Bisa duduk tegak dan didukung dengan kontrol yang baik dari kepala dan leher.
  • Memiliki rasa penasaran terhadap makanan terutama yang sedang dimakan orang lain
  • Ingin meletakan segala sesuatu di dalam mulutnya (bagian ini tidak selalu berarti bahwa ia siap makan)
  • Terus saja merasa lapar padahal sudah selesai menyusu sehingga bayi ingin terus menyusu dan menyusu
  • Mampu menghisap sejumlah kecil makanan atau bubur dari sendok
  • Bayi sudah kehilangan refleks mendorong di lidahnya (tongue-thrust reflex).  Refleks inilah yang memungkinkan bayi untuk minum dan menelan cairan dengan mudah di awal-awal kelahirannya. Jika refleks ini masih ada, bayi mungkin hanya minum dari puree cair atau mendorong makanan kembali. Refleks ini sebenarnya ada untungnya terutama di 4 bulan pertama karena bisa melindungi bayi terhadap bahaya tersedah. Ketika ada substansi yang tidak biasa ditempatkan di lidah, maka secara otomatis akan terdorong kembali ke luar mulut. Refleks ini menghilang secara bertahap di umur 4-6 bulan.
  • Bayi sudah menunjukan kemampuan seperti berpaling dari botol atau payudara ibu. Kemampuan ini penting untuk menunjukan bahwa bayi sudah kenyang, sehingga bisa mengatur sendiri  jumlah makanan yang akan dimakan.
  • Berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari berat lahirnya
  • Sering terbangun di tengah malam ketika pola tidur siang malamnya telah terbentuk. Ini juga bisa menjadi indikator bahwa bayi sudah siap dengan makanan padat.

Tanda-tanda ini merupakan gejala umum dan tidak sama pada setiap anak. Sebenarnya memang masih banyak sekali pendapat berbeda tentang umur pemberian Mpasi pertama bagi bayi. Jadi, langkah terbaik untuk mengambil keputusan adalah konsultasi dengan dokter spesialis anak.

0 comments:

Post a Comment